Title : My Love will Protect You
Author : Heena
Genre : Sad,Romance,Angst
Rating : PG 13
Lenght : Oneshoot
Main Cast :
-Park Chanyeol
-Kim Nana
-Park Chorong
-Park Gyuri
-Other
Backsong : EXO *Baby Don’t Cry*
Disclaimer : FF ini murni dari pemikiran saya.Bagi yang tidak suka biasnya saya jadikan cast,lebih baik tidak usah di baca.
NO BASHING!!
NO PLAGIARISM!!
My Love will Protect You ==>
12 Maret 2011
Kim Nana POV
Dinginnya angin begitu menusuk kulitku.Sudah 1 jam aku duduk di sini,di bangku bewarna coklat yang terletak tepat di bawah pohon sakura.Ku peluk erat tas lenganku dan berharap bisa sedikit menghangatkan tubuhku.Berkali-kali ku tengok jam tangan kecil bergambar snoppy ini.
Orang-orang dengan riangnya berlalu lalang melewatiku bersama keluarga dan pasangan mereka masing-masing,menyenangkan sekali—
Terkadang aku iri pada mereka,ingin sekali bisa melakukan hal seperti itu dengan kekasihku.Tapi ku rasa itu hanya mimpi,kekasihku adalah orang yang sibuk.Bahkan saking sibuknya,ia sering terlambat ketika akan berkencan,seperti sekarang ini.Tapi tak apa,aku yakin dia pasti datang.
Kim Nana POV END
*****
Park Chanyeol POV
Ku tengok jam dinding di ruang kerja-ku,jarum jam menunjukkan pukul 20.00 KST.Ku rebahkan sebentar tubuhku di sofa panjang dan ku longgarkan sedikit dasiku untuk membuatku lebih releks.Cringg…Tiba-tiba ponselku berbunyi “Siapa yang mengirimkan pesan padaku ? Apa dia tidak tau bahwa aku sangat lelah ? Menyebalkan sekali” Gerutuku seraya meraih ponsel yang ku letakkan di meja samping sofa .
“Oppa..jika kau sudah selesai,segeralah datang kemari ..Saranghae”Yakk..pabo! Bagaimana kau bisa lupa Park Chanyeol? Bodoh sekali!! Aku harus segera pergi.
Segera aku berdiri dan menyahut (?) mantel coklat yang ku gantung di dekat pintu ruang kerjaku.Ku rasa ini sudah ke-sekian dan sekian kalinya aku membuatnya menunggu,hassh..semoga dia tidak marah.
Park Chanyeol POV END
*****
Author POV
Lelaki itu berlari menuju mobilnya,dengan cepat ia segera melajukan mobil Audi R8 miliknya menuju ke sebuah taman di pusat kota Seoul.Berkali-kali ia menghela nafas dan mengacak-acak rambutnya sendiri sambil berharap gadisnya belum pergi.
Ia parkirkan mobilnya dan segera turun mencari sosok Kim Nana,matanya menatap sudut taman.Seingatnya terakhir kali ia berjanji akan menemui gadis itu di sana,tepat di bawah pohon sakura. Yak,benar..di sana.
Chanyeol berlari ke arahnya,matanya menatap lekat-lekat sekitar pohon itu namun tak ada siapapun di sana.Sepertinya gadis itu memutuskan untuk pulang—
Author POV END
Park Chanyeol POV
Ku lihat sekitar bangku ini,di mana dia? Mengapa tidak ada siapapun? Apa dia sudah pergi? Bodoh Park Chanyeol,ini semua salahmu.!! Mengapa kau bisa lupa? Bodoh.
Ku hempaskan tubuhku di bangku taman sambil mengusap wajahku yang sudah terlihat sangat buruk ini.Sudah seharian aku bekerja,dan malam ini? Seharusnya malam ini aku berkencan dengannya,dan itu pasti bisa membuatku fresh kembali.Tapi apa? Dia sudah pulang,dan ini karena aku yang terlambat! Bodoh.
“Oppa..kau kah itu?” Seseorang menepuk pelan pundakku “Chagiya..? Kau masih di sini?” Ku lihat sosok Kim Nana yang sekarang sedang berdiri tepat di depanku sambil membawa dua gelas kopi hangat di tangannya.Ia tersenyum “Tentu saja,bukankah aku sudah berjanji untuk menunggumu? Kau tak kedinginan? Ini untuk oppa” Jawabnya seraya menyodorkan segelas kopi lalu duduk di sampingku.
“Udara dingin sekali ne oppa” Sambungnya lagi,ia menyesap kopinya sedikit demi sedikit.Ku lepas mantelku dan ku berikan kepadanya “Pakailah”. Nana mendesah “Anio..nanti oppa kedinginan” Jawabnya dan melepas mantelku.
Ku genggam tangannya “Mianhae chagiya..aku terlambat lagi”
“Gwechanna..melihat oppa datang saja aku sudah senang”.Aku tau sebenarnya dia kecewa padaku.Aku tau sebenarnya dia kesal padaku,tapi mengapa? Mengapa ia tidak mengatakannya saja padaku? Aku tak apa,aku tak apa menerima tamparan bahkan pukulan darinya,asalkan dia tidak menyembunyikan perasaannya hanya untuk menghiburku.
“Oppa sudah makan?” Suaranya yang begitu halus membuatku tersadar dari lamunan sesaatku.Ku gelengkan kepalaku sambil mengatakan bahwa aku belum makan.Ia berdiri dan menggandeng tanganku untuk bangkit “Bagaimana kalau kita makan saja? Oppa pasti lapar” Ajaknya seraya tersenyum,ku anggukkan kepalaku dan memper-erat genggaman kami,lalu berjalan pergi.
Park Chanyeol POV END
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
13 Maret 2011
Author POV
Sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela sebuah kamar ber-cat kuning.Seorang gadis masih tertidur lelap di balik selimut tebal nan halus miliknya.Ia dekap erat guling kesayangannya.Tiba-tiba jam weker kecil di meja samping ranjang gadis itu berbunyi dan membuatnya terbangun,bahkan hampir melompat karena kaget.
“Aish..menyebalkan sekali” Gerutunya lalu bangkit dan berjalan menuju ke kamar mandi dengan mata yang masih mengantuk.Itu terlihat sangat jelas—
45 menit berlalu,gadis itu telah berdandan rapi,ia ikat rambutnya dan tak lupa high hels menghiasi kakinya.Ia raih tas lengan kecil di samping lemari dan segera keluar dari dalam kontrakkannya.Sebuah mobil terlihat sudah terpakir rapi di halaman kontrakkannya,dan seorang pria ber-jas hitam terlihat berdiri di samping mobil itu sambil menyilangkan ke-dua tangannya dan dengan pandangan lurus ke bawah.
Gadis itu berjalan menghampirinya “Oppa..Ada apa?” Tanyanya tak mengerti.Lelaki itu menengok “Ah..chagiya..kau mengagetkanku saja…anio..tidak ada apa-apa..aku hanya ingin mengantarmu ke kantor,apa itu salah?”
Gadis itu mengibaskan tangannya “Anio..hanya saja..”
“Yak sudah cukup..kita lanjutkan mengobrolnya di jalan,ku rasa ini sudah mulai siang.Apa kau mau mendapatkan omelan dari bosmu yang galak itu?” Ujar Chanyeol cepat.Nana menyibir “hash..Anii…baiklah ayo berangkat”
*****
“Nana-ah…tumben kau datang sepagi ini?” Tegur Park Gyuri yang tiba-tiba datang menghampiri Nana.Mereka berdua memang telah bersahabat sejak pertama kali mendaftar menjadi penyiar di salah satu saluran radio terkemuka di Seoul.Nana mengangkat wajahnya “Gyuri unni..ku kira siapa..mmm..hari ini Chanyeol oppa mengantarku,jadi aku bisa datang lebih awal” Jawabnya singkat
Gyuri menaikkan alisnya “Kelihatannya kalian semakin dekat saja,oh..ku fikir sudah saatnya kalian untuk menikah” Celoteh Gyuri begitu saja.Nana membelalakkan matanya “Mwo? Menikah? Anio..kami masih sangat muda untuk itu..usia kami masih 20 tahun”
“Yak Nana..ku fikir menikah muda juga tidak ada salahnya..Kalian sudah begitu cocok” Tambah Gyuri lagi,Nana menngeleng “Anio..menikah memerlukan banyak persiapan..selain uang..kami juga harus sudah siap lahir dan batin..Aku belum siap untuk itu”
“Ah..nde..mmm..sepertinya sebentar lagi aku harus siaran..aku ke dalam dulu ne” Ujar Gyuri.Nana mengangguk dan melambaikan tangannya pada Gyuri.
Author POV END
Kim Nana POV
Ku masukkan tanganku ke dalam saku celanaku sambil berjalan pelan menuju ke samping kantor.Hash.. aku lapar sekali,tadi belum sempat sarapan.Ku langkahkan kakiku menuju kantin dan benar…di sana terlihat banyak sekali makanan,ku lihat bibi Jung sedang menggoreng sesuatu.Aku berjalan mengampirinya “Annyeong bibi..apa hari ini ada menu spesial?” Tanyaku pada bibi Jung.Hampir setiap hari aku sarapan di sana,bukan karena aku tidak bisa memasak,tapi karena aku sering bangun kesiangan dan hari ini? Persediaan bahan makanan di kulkas telah habis,termasuk mie instan dan semacamnya.
Bibi Jung menengok dan menatapku,kemudian ia tersenyum “Nana..mm..bagaimana kalau kue beras?” Jawabnya seraya mengangkat beberapa kue beras di hadapanku.Aku mengangguk “Baiklah..aku mau” Jawabku lalu duduk di salah satu meja yang kosong dan terletak tidak jauh dari tempat bibi Jung berdiri sekarang.
Kim Nana POV END
Author POV
Nana terlihat sangat menikmati sarapannya di temani bibi Jung yang duduk di sampingnya,mereka berdua terlihat seperti ibu dan anak.Bibi Jung telah menganggap Nana sebagai anaknya sendiri.Ia berkata bahwa Nana adalah anak yang sangat baik dan mau berteman dengan siapapun.Selain itu Nana adalah orang yang mau bekerja keras,ia adalah anak yang mandiri.Ke-dua orang tuanya telah bercerai sejak ia berusia 5 tahun,tak lama setelah itu ibunya meninggal dan ayahnya? Tidak diketahui keberadaannya.Nana memiliki seorang adik laki-laki yang berusia 2 tahun lebih muda darinya yang sekarang masih duduk di bangku SMA.
Adiknya tinggal di Mokpo bersama dengan neneknya,sedangkan Nana.Ia memilih untuk tidak melanjutkan kuliah dan bekerja,mau bagaimana lagi? Nana adalah tulang punggung keluarga,ia tidak bisa membiarkan neneknya yang sudah berusia lebih dari 60 tahun itu bekerja siang dan malam hanya untuk menghidupinya.Hingga ia putuskan untuk merantau ke Seoul dan mencari pekerjaan di sana.
Walaupun baru satu tahun di Seoul,Nana telah memiliki banyak orang yang menyayanginya.Chanyeol,Gyuri,Bibi Jung,Park Chorong,dan orang tua Chanyeol.Ke-dua orang tua Chanyeol tidak pernah mempermasalahkan status sosial Nana yang berbeda 180 derajat dari mereka.Menurut mereka,Nana adalah gadis yang cocok untuk anak lelalki satu-satunya dalam keluarga mereka itu,bahkan mereka sempat memaksa Chanyeol untuk segera melamar Nana.
*****
Nana melirik sebentar jam tangannya lalu bangkit dan membayar sarapannya kemudian berjalan masuk ke dalam kantornya karena sebentar lagi ia harus segera siaran menggantikan Park Gyuri.
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
Chanyeol menatap lekat layar laptopnya sedangkan tangannya sibuk beradu dengan keyboard.Sesekali ia arahkan pandangannya ke berkas tebal dengan cover (?) bewarna hijau tua yang terdiri dari beberapa tumpukkan.Terkadang ia juga membolak-balik berkas tersebut dan kembali mengetik.
Gagang pintu terlihat berputar,terlihat sosok Park Jungsu yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayah dari Park Chanyeol,lelaki setengah baya itu berjalan menghampiri anaknya lalu duduk di sofa samping meja kerja Chanyeol “Bagaimana hubunganmu dengan Nana?” Park Jungsu menatap lurus-lurus ke arah Chanyeol,sudah lama ia tidak mendengar berita tentang hubungan putranya dan Nana.
Chanyeol menghela nafas,ia hentikan aktifitasnya (?) Lalu tersenyum pada sang ayah “Baik-baik saja,hanya saja kami tidak terlalu sering bertemu” Jawabnya seraya bangkit dari kursi dan berjalan ke arah ayahnya kemudian duduk di samping lelaki itu.
Jungsu mendesah berat lalu menyilangkan kedua lengannya “Kau ini,jangan terlalu sering berhadapan dengan pekerjaanmu.Luangkanlah waktu untuk Nana” Omelnya lalu menepuk pelan pundak Chanyeol “Ajaklah dia kencan malam ini” Sambung Jungsu.
Chanyeol mendecakkan lidahnya dan memandang tumpukkan berkas di meja kerjanya lalu kembali menghadap ayahnya “Kemarin kami telah berkencan” Jawabnya.
“Benarkah? Kemana?” Jungsu mengankat alisnya
“Di Restaurant,kami makan malam bersama” Jawab Chanyeol polos.Jungsu menggelengkan kepalanya “Itu bukan berkencan,lihat bukankah sebentar lagi jam makan malam? Berhentilah bekerja dan ajak dia berkencan,setidaknya buatlah dia senang”
Chanyeol tersenyum tipis lalu berdiri dan mengambil ponsel di meja kerjanya,ia buka kontak telfon lalu mengirimkan sebuah pesan untuk Nana.
*****
Tidak berbeda dengan malam kemarin,malam ini juga terasa begitu dingin.Seorang gadis berjalan di trotoar dengan tangan yang di masukkan ke saku jaketnya,tiba-tiba terdengar ponselnya berbunyi,dengan cepat Nana merogoh tas lengannya lalu berhenti sebentar dan membaca sebuah pesan masuk dari Chanyeol “Chagiya… kau sekarang di mana? Oppa akan menjemputmu”
Nana tersenyum,tidak perlu waktu lama untuk membalasa pesan Chanyeol,setelah itu ia duduk di halte bus dan menunggu sang kekasih datang.
Samar-samar terlihat mobil Audi R8 yang sedang berjalan pelan,Nana mulai berdiri dan berjalan menuju pinggir halte bus.Mobil itu berhenti tepat di depan Nana,perlahan kaca mobil turun dan terlihat Chanyeol sedang duduk di kursi pengemudi,lelaki itu melambaikan tangannya lalu membukakan pintu untuk sang kekasih.
Chanyeol mengamati sang kekasih yang sedang memasang sabuk pengamannya “Mmm..bagaimana kalau kita pergi ke N Seoul Tower,tunggu..sepertinya bermain Ice Skating di Grand Hyatt Hotel juga menyenangkan”
Nana tersenyum tipis “Terserah oppa saja”
“Baiklah,kalau begitu kite pergi ke N Seoul Tower saja dulu,detelah itu bermain ice skating” Ujar Chanyeol yang sesekali menengok menatap kekasihnya,Nana mengangguk dan menyetujui ajakkan Chanyeol.
Author POV END
Park Chanyeol POV
Ku lajukan mobilku menuju N Seoul Tower,ku fikir akan sangat romantis jika malam hari berada di sana dengan Nana,sesekali ku lirik kekasihku.Dia terlihat sangat cantik jika tersenyum dan aku sangat menyukainya,tapi ku lihat dia beberapa kali mengambil tissue,sepertinya dia terserang flu.Apalagi jika di ingat beberapa hari ini udara sangat dingin.Ku matikan AC mobil dan berharap dia tidak terlalu kedinginan.Ketika mobilku terhenti di lampu merah,ku lingkarkan syal bewarna coklat pada Nana,syal ini adalah pemberiannya beberapa bulan lalu dan syal ini selalu ku bawa kemanapun aku pergi.
30 menit berlalu,kami telah sampai di N Seoul Tower,ku lihat menara sudah bermandikan oleh indahnya lampu yang bewarna-warni.Ku gandeng Nana dan ku ajak dia masuk,awalnya kami hanya berjalan-jalan saja hingga akhirnya kami memutuskan untuk menulis nama kami di sebuah gembok dan memasangnya di salah satu sudut N Seoul Tower,banyak yang percaya bila sepasang kekasih memasang gembok cinta di tempat tersebut cinta mereka niscaya akan abadi karena gembok tersebut melambangkan cinta sepasang kekasih.
Park Chanyeol POV END
Kim Nana POV
Chanyeol oppa menulis nama kami di atas gembok lalu menggantungnya,menyenangkan sekali.Sudah lama kami tidak berkencan seperti ini.Setelah itu,ia mengajakku untuk menaiki Cable Car berdua.Melihat pemandangan Kota Seoul dari atas sini,membuat hati terasa tenang.Apalagi jika bersama dengannya,Park Chanyeol..Orang yang ku cintai.
Ku gosok-gosokkan kedua tanganku,tiba-tiba Chanyeol oppa menggenggam erat kedua tanganku dan perlahan-lahan ia semakin mendekat.Aku bisa mendengarkan debar jantungnya,aku bisa merasakan setiap hembus nafasnya,dan aku bisa merasakan rasa canggung yang menderanya.Ia dekatkan bibirnya ke bibirku,dan di saat inilah ku pejamkan mataku.Ku rasakan lembutnya bibir Chanyeol oppa yang menempel di bibirku sekarang,ia peluk erat tubuhku,sangat erat—
Kim Nana POV END
Park Chanyeol POV
Ku lepaskan tautan bibir kami berdua,ku belai lembut pipinya dan ku kecup keningnya.Nana tersenyum padaku dan itu membuatku begitu bahagia.
Pintu Cable Car terbuka,ku genggam erat tangan Nana dan ku ajak dia segera turun,ku fikir sekarang saatnya untuk pergi bermain ice skating di Grand Hyatt Hotel sekalian makan malam..Arghh lapar sekali,sepertinya Nana-pun juga begitu.
Park Chanyeol POV END
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
Author POV
Chanyeol dan Nana terlihat duduk berhadapan di salah satu meja di Grand Hyatt Hotel.Mereka tengah asik melahap makanan masing-masing sambil mengobrol kecil dan sesekali tersenyum.
Mereka berdua bangkit dan berjalan menuju ring ice skating,tetapi sebelumnya mereka meminjam sepatu ice skating dan tak lupa membayar karcisnya.Beberapa kali mereka terliah berdansa kecil di sana.Chanyeol memegang pinggang Nana,dan gadis itu melingkarkan kedua tangannya di leher Chanyeol,sungguh pemandangan yang romantis sekali.Beberapa orang terlihat mengamati mereka,bahkan ada yang sempat mengabadikan moment tersebut.
Hari semakin malam,mereka memutuskan untuk berhenti dan pulang.Jalanan juga terlihat semakin sepi,Chanyeol mengemudikan mobilnya sedikit kencang dari biasanya,tiba-tiba di pertigaan secara tak di duga munculah sebuah truk yang melaju dengan cepat juga.Mobil Chanyeol yang sedang melaju kencang itu tidak menyadari akan kehadiran truck besar bewarna silver itu.Tak bisa dihindari lagi,sebuah kecelakaan terjadi pada mereka.
Nana bahkan terlempar dari mobil dan jatuh terguling-guling di jalanan,sedangkan Chanyeol,ia terhimpit besi mobil.Tidak berbeda jauh,truck itu malah terlihat oleng ke kanan dan salah satu pria tertindas oleh badan trusk.Mereka semua terluka parah,bukan tapi salah satu dari mereka telah meninggal.
Author POV END
*****
Kim Nana POV
Ku gerakkan perlahan tanganku,ah..sakit sekali..Sekitarku gelap,tapi aku bisa merasakan aroma Rumah Sakit.Apa ini? Aku berada di Rumah Sakit? Benarkah? Tapi mengapa di sini begitu gelap? Aku tidak bisa melihat apapun..Siapa yang mematikan lampu? Mengapa gelap sekali?
Ku dengar suara pintu terbuka,tapi aku tetap tak bisa melihat “Chagiya..kau tidak apa-apa? Mianhae..” Suara ini? Aku tau..ini adalah suara Chanyeol oppa,dia memeluk dan mencium keningku…aku bisa merasakannya,tapi menagapa? Mengapa aku tetap tidak bisa melihatnya? Apa aku..?? Tidak..tidak mungkin..Aku tidak mungkin buta!!
Kim Nana POV END
Park Chanyeol POV
Ku peluk erat tubuhnya,sungguh aku tidak percaya bahwa penglihatannya telah rusak..Tidak..Ini tidak mungkin !! Aku tidak perduli lagi pada kakiku yang terluka ini,aku tidak perduli ! Yang aku perdulikan hanya Nana..Bagaimana bisa ini terjadi? Mengapa harus dia? Mengapa bukan aku saja?
Park Chanyeol POV END
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
Park Chorong POV
Aku berjalan bersama dengan nenek dan adik laki-laki Nana unni,mereka terlihat cemas sekali.Ingin rasanya ku jelaskan bahwa Nana unni tidak bisa melihat lagi,tapi aku tak sanggup..Wajah polos mereka begitu membuat dadaku sesak.Chanyeol oppa,ya..apalagi dia..Bagaimana dia bisa mengatakan hal ini pada keluarga Nana unni? Apa dia bisa? Apa dia sanggup melihat Nana unni dan keluarganya hancur? Tuhan..tolong bantu mereka.
Ku lihat amma dan appa sedang duduk di ruang tunggu bersama dengan Gyuri unni,tapi di mana Chanyeol oppa? Mengapa dia tidak ada? Ku hampiri mereka ber-3 dan amma langsung memelukku.Amma terisak dalam pelukkanku dan aku bisa merasakan betapa sedihnya amma sekarang,amma sangat menyayangi Nana unni,begitu juga appa.
Perlahan nenek Nana unni mendekat dan menanyakan apa yang terjadi.Semua terdiam,mereka hanya menangis dan menangis,begitu pula aku.Aku tidak tau apa yang bisa ku lakukan.Nenek Nana Unni menggoyang-goyangkan tubuh appa,amma,dan juga Gyuri unni.Tapi mereka masih menangis,sekarang? Apa aku harus memberitahu pada nenek Nana unni? Apa aku harus melakukannya?
Park Chorong POV END
*****
Park Chanyeol POV
Aku masih menemaninya dalam tangis.Ia menangis tapi tetap tersenyum.Ia hanya memeluk tubuhku begitu erat dan sesekali meneteskan air mata.Ku naikkan tubuhku di ranjang tidurnya dan ku biarkan ia menyandar di dadaku.Ku belai lembut rambutnya,jujur..Aku ingin menangis..Mengapa bukan aku saja yang buta? Mengapa harus dia? Mengapa harus kekasihku? Kekasihku yang malang.
Park Chanyeol POV END
Kim Nana POV
Ku sandarkan kepalaku di tubuh Chanyeol oppa,sungguh aku bisa merasakan betapa sedihnya dia.Aku tau sekarang dia pasti menyalahkan dirinya sendiri,tidak!! Tidak seharusnya begitu..Aku tidak marah..Aku tidak apa jika harus seperti ini..Aku tidak menyalahkannya..
Kim Nana POV END
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
16 Maret 2011
Author POV
3 Hari sudah Nana berada di rumah sakit,Setiap hari Chanyeol selalu datang menjenguknya,begitu juga para sahabatnya.Nenek dan adiknya juga selalu berada di sampingnya.
“Nana-ah..Mianhae” Suara serak Kim Tae He terdengar begitu pelan,perempuan setengah baya itu mengelus pipi Nana yang pucat,sungguh ia sangat sedih..Ia tidak sanggup melihat cucunya seperti ini..Ia tidak sanggup melihat cucu yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi lebih pendiam..Dunianya gelap.
“Anio nek..Aku tidak apa-apa..Nenek jangan khawatir..Setelah keluar dari Rumah Sakit,aku akan segera masuk kerja” Gumam Nana “Anio nuna,aku tidak akan membiarkan nuna bekerja lagi! Aku adalah satu-satunya laki-laki dalam keluarga kita ! Seharusnya aku yang bekerja mencari nafkah” Kim Jong In , adik Nana, ia tiba-tiba menyela perkataan kakaknya.
Nana mendesah “Jong In-ah..nuna tak apa..Nuna masih bisa bekerja” Jawabnya yakin.Jong In berjalan menghampiri kakaknya,lalu memegang pundaknya “Nuna..ku mohon..Biarkanlah aku..”
Tiba-tiba pintu bergerak,terlihat Chanyeol dan adiknya berjalan masuk.Nana mengerutkan keningnya “Nek..siapa yang datang?” Tanyanya polos.Chanyeol membelai rambut panjang kekasihnya “Aku..aku dan adikku” Jawabnya pelan.
“Oppa…” Nana mendongakkan kepalanya,dan dilanjutkan dengan Chanyeol yang mengecup kening gadisnya “Oppa punya berita baik untukmu chagiya…” Jong In memiringkan kepalanya dan menatap Chanyeol “Berita baik? Berita baik apa hyung?” Tanyanya penasaran
Chanyeol tersenyum tipis “Dokter bilang,Nana bisa segera operasi..Sudah ada donor mata untuknya” Jawab Chanyeol “Benarkah? Mataku?”
“Ne chagiya…Rumah Sakit sudah mendapatkan mata yang cocok untukmu dari bank donor..Dokter bilang dalam waktu dekat ini kau bisa melaksanakan operasi”
Nana menutup mulutnya dengan sebelah tangannya,begitu juga Tae He.Mereka terlihat bahagia,seisi ruangan itu terlihat bahagia.
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
20 Maret 2011
Seorang gadis telah berbaring di ranjang menggunakan pakaian bewarna biru muda.7 orang lainnya terlihat berdiri mengelilinginya.Dokter dan suster telah masuk ke dalam kamar rawat Nana,ia dorong Nana menuju ruang operasi,sedangkan ke-tujuh orang itu menunggu di luar.
Chanyeol menghela nafas,ia memeluk erat ke-dua orang tuanya dan Park Chorong,adik perempuan kesayangannya.Lelaki itu menatap satu-persatu keluarganya,ibunya terlihat menangis.Bukan,bukan hanya ibunya.Tapi semuanya,bahkan Chanyeol juga menangis.
*****
4 jam berlalu,para suster telah membawa keluar seorang gadis dari dalam ruang operasi.Gadis itu ia tempatkan ke dalam ruang ICU.Sang dokter menemui keluarganya dan mengatakan bahwa operasi hari ini berjalan sangat lancar.Mata gadis itu sebentar lagi akan bisa melihat seperti dahulu kala.
Author POV END
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
22 Maret 2011
Kim Nana POV
Hari ini,sebentar lagi dokter akan segera membuka perban di mataku.Ingin segera aku melihat dunia seperti dulu lagi,ingin rasanya aku melihat Chanyeol oppa dan kaluargaku,begitu juga dengan teman-temanku.
Ku dengar langkah seseorang memasuki kamar rawatku,bukan..bukan satu orang,tapi banyak sekali.Ku harap Chanyeol oppa ada di antara mereka.Sudah 2 hari dia berada di Paris untuk menyelesaikan pekerjaannya.Semoga hari ini dia datang dan menyaksikanku bisa melihat lagi.
Perlahan dokter membukaa perban yang melingkar di mataku,perban yang membuatku tidak bisa melihat.Ku buka mataku perlahan-lahan..Rasanya seperti siluet,sakit sekali.Dokter menyuruhku untuk membuka lebih pelan,dan aku mengikutinya.
Samar-samar,ku lihat beberapa orang mengelilingiku.Nenek,Jong In,Chorong,Gyuri unni,amma dan appa Chanyeol oppa,dan juga dokter beserta suster.Lalu ? Di mana Chanyeol oppa?
Nenek memelukku,memelukku sangat erat,bahkan aku hampir tidak bisa bernafas,nenek menangis dalam pelukkanku.Ku gerakkan mulutku dan bertanya “Di mana Chanyeol oppa?” Tanyaku dengan suara serak.Nenek melonggarkan pelukkannya,ia terdiam.Ku lihat orang-orang di sekitarku juga terdiam,mereka membisu.Sampai akhirnya “Dia masih di Paris,ia akan segera pulang” Gumam amma Chanyeol oppa sembari mengusap lembut rambutku.
Aku mengangguk tanda mengerti,akhir-akhir ini Chanyeol oppa memang sibuk sekali,bahkan aku sering kasian melihatnya.
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
25 Maret 2011
Hari ini,3 hari sudah aku menunggu Chanyeol oppa,tapi ia tak kunjung datang.Bodoh! Ada apa dengan laki-laki itu? Mengapa ia sama sekali tidak menjengukku? Apa dia memiliki gadis lain? Awas saja kau Park Chanyeol!! Aku pasti akan memukulmu nanti!
Tubuhku terasa kaku,mungkin jika aku jalan-jalan sebentar bisa membuatnya sedikit releks.Ku langkahkan kakiku keluar dari kamar,ku lewati koridor rumah sakit.Tiba-tiba mataku tertuju pada ruangan dokter Choi.
Dia bernama Choi Siwon,dokter muda yang telah meng-operasiku.Pintu ruangannya sedikit terbuka.Ku lihat nenekku dan appa Chanyeol oppa sedang duduk di depan dokter Choi.Mereka kelihatanyya sedang membicarakan sesuatu,apa aku harus menguping? Oh tidak Nana,jangan…
“Kita harus memberitahu Nana,bagaimanapun dia harus tau!” Ku dengar dokter Choi menyebut-nyebut namaku,ada apa ini? Apa terjadi sesuatu padaku? Ku dekatkan telingaku pada daun pintu “Tapi bagaimana jika dia tidak sanggup menerimanya?” Kali ini nenekku yang berbicara,seisi ruangan menatap nenekku bingung.Appa Chanyeol bangkit dan memasukkan tangannya ke dalam saku celana “Aku juga,sekarang bukan saat yang tepat untuk memberitahu semua ini”
“Tapi tuan Park,kita juga tidak bisa menutupi hal ini” Balas dokter Choi.appa Chanyeol oppa mendesah berat dan mengangkat alisnya “Lalu? Apakah kita harus mengatakan bahwa selama ini Chanyeol tidak sedang berada di Paris? Apa kita harus jujur bahwa Chanyeol sudah meninggal? Apa kita harus mengatakan bahwa Chanyeol telah mendonorkan matanya pada Nana karena donor mata yang sebelumnya telah rusak? Bagaimana dengan perasaan Nana nanti?Bagaimana jika ia tidak sanggup menerima semua ini?”
Apa? Benarkah yang aku dengar tadi? Apa yang mereka maksud adalah Chanyeol oppa kekasihku? Apa yang mereka katakan tadi? Chanyeol oppa mendonorkan matanya padaku? Tidak..Tidak mungkin..
Kim Nana POV END
Author POV
Gadis itu terjatuh di lantai,ia menangis,ia tak tau apalagi yang bisa ia lakukan selain menangis.Ia menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya,ia terisak.
“Nana..” Gumam neneknya,perempuan setengah baya itu memeluk cucunya yang sedang menangis. “Nek..benarkah yang ku dengar tadi? Benarkah bahwa Chanyeol oppa sudah meninggal? Mengapa kalian tidak memberitahuku? Mengapa..” Gadis itu semakin terisak,dokter Choi dan tuan Park mencoba menenangkannya.
“Mianhae..kami tidak ingin membuatmu sedih” Gumam Park Jungsu “Kalian jahat,mengapa kalian membiarkan Chanyeol oppa mendonorkan matanya untukku? Percuma aku bisa melihat jika tidak ada Chanyeol oppa,lebih baik aku buta selamanya”
“Nana-ah..jangan berkata seperti itu,Chanyeol bisa sedih jika kau berkata seperti itu.Aku yakin Chanyeol sudah memikirkannya matang-matang,dia percaya ini bisa membuatmu bahagia” Gumam dokter Choi
“Tidak..Chanyeol oppa salah,bagaimana bisa dia mengira aku akan bahagia? Jika segala yang aku inginkan telah pergi dan tak akan pernah kembali..dia adalah kebahagiaanku..dia adalah salah satu alasanku untuk bertahan hidup” Gadis itu memukul-mukul lantai Rumah Sakit.
Author POV END
Kim Nana POV
Aku histeris,aku sangat histeris..Aku tidak bisa menerima semua ini..Mereka semua mencoba menenangkanku,tapi itu percuma..Perasaanku sakit,mengapa mereka tega membohongiku dan menganggap seolah-olah semuanya baik-baik saja?
Pandanganku kabur..Kepalaku pusing..Tubuhku lemas..perasanku bercampur aduk..Aku tidak bisa lagi..Aku tidak bisa.. “Nana-ah..Nana-ah…sadarlah..Nana-ah..”
~~~~~~~~~~~~~~OO00oo00OO~~~~~~~~~~~~~~~
20 Maret 2012
Aku berdiri di atas jembatan ini,ku tatap aliran air yang begitu tenang dan dingin.Mungkin,jika aku terjun ke dalamnya tubuhku akan membeku dan segala masalah dan bebanku juga akan ikut membeku.Aku tidak akan merasakan apa-apa lagi..
Satu hentakkan saja..Aku akan tercebur ke dalamnya “Unni..!!” Terdengar suara Chorong,aku menengok dan melihat dia sedang melambaikan tangannya.Aku tersenyum,dia berjalan ke arahku “Kita jadi berangkat?” Tanyanya padaku,aku hanya tersenyum kecil dan mengangguk.
1 jam perjalanan,kami telah sampai di taman pemakaman,ku hela nafas panjang-panjang dan berjalan mengikuti Chorong dari belakang.Hari ini,tepat setahun Chanyeol oppa telah tiada,dan hari ini .. adalah pertama kalinya aku akan melihat makamnya.
Sebelum ini,aku belum pernah datang mengunjunginya..Aku belum siap dengan kenyataan bahwa dia telah tiada,tapi sekarang? Ku harap aku telah bisa menerimanya.Ku lihat Chorong berdiri di samping sebuah batu nisan sambil tersenyum padaku.Aku melihatnya,Park Chanyeol..nama itu tergores di batu nisan tersebut.
Dadaku sesak..Nafasku tercekat..Aku tidak percaya ini benar-benar makam Chanyeol oppa.Lelaki yang sangat ku cintai,lelaki yang selalu hadir di setiap keseharianku..Lelaki yang selalu tersenyum untukku,lelaki yang selalu membuatku merasa beruntung hidup di dunia..Lelaki yang selalu memberiku kekuatan dikala aku terjatuh..Lelaki yang selama ini ku anggap sebagai Kebahagiaanku..
Aku menghela nafas panjang,lalu duduk dan membelai batu nisan itu,batu nisan kekasihku. “Hai oppa” Aku tercekat,mengeluarkan kata-kata seperti itu,kata-kata yang seolah-olah semuanya baik-baik saja.Aku menengok pada Chorong,dia tersenyum lalu berjalan menjauh dariku.
“Bagaimana kabar oppa? Sudah lama kita tidak bertemu bukan? Terakhir kali kita bertemu ketika aku akan memasuki ruangan operasi..Aku ingat saat itu kau menggenggam tanganku begitu erat,kau bahkan berkata bahwa tidak ingin melepaskan genggaman itu..”
“Oppa..jika aku tau bahwa itu adalah terakhir kalinya kau akan menggenggam tanganku..Aku pasti tidak akan melepaskannya..Sungguh..Oh ya oppa,apa kaau ingat ketika kita sedang di Namsan tower? Kau menulis nama kita di gembok dan memasangnya di salah satu sudut bukan? Kau bilang pasangan yang melakukan itu,cintanya akan abadi..”
“Lalu,kau ingat ketika kita sedang bermain ice skatting? Kau mengajakku berdansa di sana..Hhh..Menyanangkan sekali….Hingga pada akhirnya mobil kita..mobil yang kita naiki menabrak truck..”
“Aku tidak tau..Oppa..jika aku tau waktu itu adalah kencan terakhir kita..Aku pasti tidak akan ingin pulang..Aku pasti akan mengajakmu untuk lebih lama berkencan..”
“Oppa..jujur..ketika pertama kali mengetahui bahwa aku tidak bisa melihat lagi..Aku sangat hancur..Aku merasa hidupku sudah tak berarti..Tapi kau datang,kau memelukku..dan pada saat itu..Kekuatan yang menghilang seolah datang kembali..Kau membuatku merasa lebih baik”
“Hari demi hari aku hidup dalam kegelapan..tapi kau selalu datang dan membawakanku secerca sinar kehidupan..Aku ingat ketika kau tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa aku sudah bisa di operasi..Aku bahagiasekali..sungguh…tapi mengapa oppa? Mengapa kau tidak memberitahuku bahwa ternyata donor mata untukku rusak? Mengapa kau lebih memilih untuk menggantikannya?”
“Awalnya aku mengira bahwa kau pergi ke Paris untuk urusan bisnis..Tapi suatu hari..Aku tidak sengaja..Aku benar-benar tidak sengaja mendengar percakapan dokter Choi,nenek,dan Jungsu ahjussi..mereka menyebut-nyebut nama kita..dan aku putuskan untuk mendengarnya..”
“Tiba-tiba Jungsu ahjussi mengatakan bahwa kau sudah meninggal,dia berkata bahwa kau telah mendonorkan matamu untukku..aku marah oppa,aku marah..Aku marah pada diriku sendiri..Bagaimana bisa aku membiarkan kekasihku mengorbankan hidupnya untukku? Bagaimana bisa? Saat itu,aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan..Aku rapuh..aku merasa bahwa hidupku telah berakhir..Sekitarku menjadi gelap..Segelap perasaanku saat itu..”
“Berhari-hari aku menangis..aku tidak ingin keluar kamar sampai kau yang menyuruhku untuk keluar..Tapi apa? Kau tidak pernah datang..Sungguh,aku masih tidak percaya bahwa kau telah pergi..Aku berharap semua itu hanya lelucon..Hingga akhirnya..saat ini,aku benar-benar melihat kenyataan..Kenyataan yang berkata bahwa itu memanglah benar..”
“Oppa..hari ini saja..biarkanlah aku menangis di atas tempat persemayaman tubuhmu..Aku berjanji..hanya untuk hari ini saja..Biarkanlah aku mengingat masa lalu kita..Masa-masa dimana kita selalu bersama dan bahagia..Biarkan aku menangis oppa..dan setelah hari ini..Aku berjanji..Aku tidak akan menangis lagi..dan aku pasti akan hidup seperti dulu..Aku akan tersenyum,aku akan bekerja,dan aku akan menjadi Nana yang dulu…Nana yang selalu mencintai Park Chanyeol…Selamanya..”
*END*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar